Dengan Niat Baik Maka Teruslah Berbuat Kebaikan
Menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang mulia, bagaimana tidak lewat proses pendidikan dan pengajaran yang ditransfer untuk peserta didiknya selalu terbawa sepanjang masa bagi anak didiknya, persoalan saat ini adalah bagaiman tuntutan kesejahteraan bagi sang guru yang selama kesannya kok melempem, namun pendapat ini tak sepenuhnya bahwa kesejahteraan dan pendapatan itu sifatnya relatif bagi masing-masing individu.
Ada yang berpendapat dengan pikiran idealis, syukuri apa yang didapat, memang itulah seharusnya namun jikalau ada rekan lain yang merasa bahwa mereka kekurangan hal ini pun tidaklah sepenuhnya salah, bahwa kaum oemar bakrie yang sangat besar jasanya namun dirasa minim perhatian akan kesejahteraan dan tunjangan yang didapatnya, unsur mutlak kebutuhan setiap orang tak mungkin selalu sama.
Dikala kita pada keadaan yang sama seperti mereka tentu tak dipungkiri rasa itu bisa jadi sama, alhasil kita selalu dan tetap menjaga serta menghormati pendapat orang lain.
Memahami perasaan orang lain tidak lah mudah memahami perasaan orang lain juga bukan hal yang sangat mudah, sehati-hati apapun kita berucap kadang ada saja kata-kata yang kurang dipahami intinya bisa jadi salah paham,
Keadaan seorang atau kondisi seseorang dalam menerima sesuatu mungkin saja selalu berbeda, tidak pada waktunya tidak pada keadaan yang sesungguhnya hingga menyebabkan pemaham perasaan yang berbeda pula, kadang bisa menjadikan emosi dari saran-saran kita karena kondisi si pendengar lagi kurang baik untuk diberikan nasehat saat itu.
Hal demikian bukan membuat kita takut, apapun yang terjadi jika niatan kita baik dan tak ada maksud
tertentu maka teruslah berbuat kebaikan.
Ada yang berpendapat dengan pikiran idealis, syukuri apa yang didapat, memang itulah seharusnya namun jikalau ada rekan lain yang merasa bahwa mereka kekurangan hal ini pun tidaklah sepenuhnya salah, bahwa kaum oemar bakrie yang sangat besar jasanya namun dirasa minim perhatian akan kesejahteraan dan tunjangan yang didapatnya, unsur mutlak kebutuhan setiap orang tak mungkin selalu sama.
Dikala kita pada keadaan yang sama seperti mereka tentu tak dipungkiri rasa itu bisa jadi sama, alhasil kita selalu dan tetap menjaga serta menghormati pendapat orang lain.
Memahami perasaan orang lain tidak lah mudah memahami perasaan orang lain juga bukan hal yang sangat mudah, sehati-hati apapun kita berucap kadang ada saja kata-kata yang kurang dipahami intinya bisa jadi salah paham,
Keadaan seorang atau kondisi seseorang dalam menerima sesuatu mungkin saja selalu berbeda, tidak pada waktunya tidak pada keadaan yang sesungguhnya hingga menyebabkan pemaham perasaan yang berbeda pula, kadang bisa menjadikan emosi dari saran-saran kita karena kondisi si pendengar lagi kurang baik untuk diberikan nasehat saat itu.
Hal demikian bukan membuat kita takut, apapun yang terjadi jika niatan kita baik dan tak ada maksud
tertentu maka teruslah berbuat kebaikan.