Halloween Costume ideas 2015
2015

Guru BK pada sesuai mapel yang diampuya yaitu bimbingan konseling juga tak terlepas dari Uji Kompetensi Guru atau UKG, Berikut kami bagikan aplikasi simulasi UKG BK terbaru yang dilengkapi 100 soal latihan.

Inat dan tentu ini bukan bocoran soal hanya sekedar dibuat latihan dalam menghadapi Uji Kompetensi Guru yang tak akan lama lagi digelar, jadi bapak/ibu bisa menggunakan referensi ini.

Cara Penggunaan Aplikasi UKG BK :
Setelah di download, pastikan Bapak/Ibu mengekstrack File tersebut dan setelah terekstrak akan ada folder Simulasi UKG. Buka dengan menggunakan  Adobe Flash Player
Ketika Aplikasi berjalan pastikan Bapak/Ibu memasukkan data sebagai berikut :
Download Aplikasi Simulasi Uji Kompetensi Guru Bimbingan Konseling


User ID : 2015.001
Password : KGVY768
Download Aplikasi Simulasi UKG BK

Dasar terpenting yang menjadi landasan dalam penyelenggaraan pendidikan menuju sekolah efektif adalah senua anak dapat belajar .Hali ini mengisyaratkan bahwa sekolah sebagai wahana yang menyediakan tempat yang terbaik untuk belajar atau a place for better learning , Artinya semua upaya manajemen dan kepemimpinan di sekolah di arahkan untuk mencapai kondisi yang menunjang terhadap kegiatan belajar mengajar .Jadi kondisi belajar di sekolah bukan konsep independen yang hanya dilakukan oleh siswa , tetapi merupakan interaksi dengan lingkungan dan daya dukung yang lainnya .dengan demikian , efektifitas sekolah bukan hanya dapat di nilai dari hasil belajar siswa semata , tetapi semua komponen yang menyebabkan anak dapat belajar dengan baik.

Mewujudkan Sekolah Efektif

sekolah sebagai tempat belajar terbaik memiliki kewajian untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang bermutu atau hasil belajar yang memuaskan bagi siswa .Tempat belajar ini dimaknai sebagai organisasi pendidikan yang memiliki garapan yang yang sangat baik kompleks meliputi bidang kesiswaan ,keguruan ,kurikulum ,sarana dan prasarana , keuangan , hubungan sekolah dengan masyarakat , pengelolan kelas , kebijakan dan berbagai pelayanan khususnya dinatarnya bimbingan dan penyuluhan , perpustakaan , laboratorium , ekstrakurikuler , kantin , atau koperasi sekolah dan bila memungkinkan transportasi sekolah . Semua komponen itu dikelola bagi kebermanfaatan siswa untuk belajar .Bila kesemua komponen dapat memberikan dukungan terhaap hasil belajar , maka dapat dikatakan sekolah itu efektif dengan kata lain Sekolah Efektif adalah sekolah yang menjalankan fungsinya sebagai tempat pembelajaran yang bermutu , dan hasil belajar yang di peroleh siswa atau sekolah akan menunjukan terhadap kinerja yang diinginkan dalam penyelenggaraan proses belajar dengan hasil sesuai tujuan yang telah di tetapkan.

Sejalan dengan pendapat di atas Cheng ( 1996 ) memberika pengertian lebih luas lagi bahwa sekolah efektif merupakan sekolah yang memiliki kemapuan dalam menjalankan fungsi nya secara maksimal yang menyangkut lima fungsi :
Fungsi Pendidikan yaitu sekolah sebagai wahana untuk proes pendewasaan dan pembentukan kepribadian peserta didik
Fungsi Budaya , yaitu sebagai media untuk melakukan trasmisi dan transformasi budaya
Fungsi Politis , yaitu sekolah sebagai wahana untuk memperoleh pengalaman tentang hak dan kewajiban sebagai warna negara.
Fungsi Sosial dan kemanusiaan yaitu sekolah sebagai media bagi siswa untuk dapat beradaptasi dengan kehidupan masyarakat 
Fungsi Ekonomi yaitu memberikan bekal kepada siswa agar dapat melakukan atifitas ekonomi sehingga dapat sejahtera .

Sekian ringkasan singkat tentang mewujudkan Sekolah Efeftif di lingkungan sekolah kita masing -masing , semoga dengan adanya ringkasan di atas dapat bermanfaat bagi kita semua ...

Menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang mulia, bagaimana tidak lewat proses pendidikan dan pengajaran yang ditransfer untuk peserta didiknya selalu terbawa sepanjang masa bagi anak didiknya, persoalan saat ini adalah bagaiman tuntutan kesejahteraan bagi sang guru yang selama kesannya kok melempem, namun pendapat ini tak sepenuhnya bahwa kesejahteraan dan pendapatan itu sifatnya relatif bagi masing-masing individu.

Ada yang berpendapat dengan pikiran idealis, syukuri apa yang didapat, memang itulah seharusnya namun jikalau ada rekan lain yang merasa bahwa mereka kekurangan hal ini pun tidaklah sepenuhnya salah, bahwa kaum oemar bakrie yang sangat besar jasanya namun dirasa minim perhatian akan kesejahteraan dan tunjangan yang didapatnya, unsur mutlak kebutuhan setiap orang tak mungkin selalu sama.

Dikala kita pada keadaan yang  sama seperti mereka tentu tak dipungkiri rasa itu bisa jadi sama, alhasil kita selalu dan tetap menjaga serta menghormati pendapat orang lain.

Memahami perasaan orang lain tidak lah mudah memahami perasaan orang lain juga bukan hal yang sangat mudah, sehati-hati apapun kita berucap kadang ada saja kata-kata yang kurang dipahami intinya bisa jadi salah paham,

Dengan Niat Baik Maka Teruslah Berbuat Kebaikan
Keadaan seorang atau kondisi seseorang dalam menerima sesuatu mungkin saja selalu berbeda, tidak pada waktunya tidak pada keadaan yang sesungguhnya hingga menyebabkan pemaham perasaan yang berbeda pula, kadang bisa menjadikan emosi dari saran-saran kita karena kondisi si pendengar lagi kurang baik untuk diberikan nasehat saat itu.

Hal demikian bukan membuat kita takut, apapun yang terjadi jika niatan kita baik dan tak ada maksud
tertentu maka teruslah berbuat kebaikan.

Sekilas istilah mendengarkan merupakan suatu tindakan yang pasif, tetapi sebenarnya mendengarkan merupakan suatu proses yang sangat aktif untuk merespon keseluruhan pesan yang disampaikan oleh konseli. Mendengarkan tidak hanya sekedar menggunakan telinga saja, namun dengan mata kita juga dapat menangkap bahasa tubuh (gestur) konseli.  

Keterampilan Mendengarkan merupakan keterampilan pokok untuk semua jenis individu, baik yang bertujuan untuk memperoleh informasi maupun yang bertujuan untuk membantu memecahkan masalah. 

Berikut teknik yang perlu diperhatikan pada keterampilan mendengarkan :

1. Attending
   Yaitu sikap memberi perhatian. 


Beberapa komponen pada attending :
  • Kontak mata adalah suatu cara untuk menunjukkan adanya perhatian yang sungguh-sungguh terhadap konseli, dan kontak mata juga merupakan satu alat pokok untuk berkomunikasi. 
  • jarak tempat duduk antara konselor dengan konseli, diperlukan beberapa percobaan karena tiap individu memerlukan posisi duduk yang berbeda untuk merasa nyaman saat menyapaikan permasalahannya.
  • Gesture atau gerak/bahasa tubuh
  • Verbal, respon konselor terhadap pernyataan konseli
2. Parafrase
   adalah suatu metode untuk menyatakan kembali pesan pokok konseli dengan kata-kata yang lebih pendek dan tepat. 
Tujuan utama dari parafrase adalah menguji pemahaman konselor terhadap apa yang telah dikatakan/disampaikan oleh konseli. 

3. Klarifikasi
   artinya mempertajan pertanyaan-pertanyaan yang tampak samar-samar dan penjelasannya lebih dalam dari parafrase. Disini konselor diminta untu membuat terkaan tentang pesan pokok konselidan kemudian menyampaikannya kepada konseli. Selain itu konselor juga dapat meminta penjelasan bils is tidak dapat menangkap respon konseli. 

4. Mengecek Persepsi
   artinya meminta kepada konseli untuk memeriksa benar tidaknya persepsi konselor terhadap apa yang mereka katakan.


Dalam konseling ada berbagai macam keterampilan dasar konseling yang harus diketahui dan dimiliki oleh seorang konselor, keterampilan konseling tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Keterampilan Mendengarkan  
  2. Keterampilan Mengarahkan 
  3. Keterampilan Memantulkan
  4. Keterampilan Merangkum
  5. Keterampilan Mengkonfrontir
  6. Keterampilan Menginterpretasi
  7. Keterampilan Memberi Informasi

Keterampilan Keterampilan Konseling
Adapun penjelasan dari beberapa keterampilan diatas adalah sebagai berikut :
1. Keterampilan Mendengarkan
     Dalam keterampilan mendengarkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
  • Attending (sikap memperhatikan), yang mencangkup tingkah laku baik verbal maupun non verbal (mimik wajah, gestur dll).  
  • Parafrase adalah kemampuan konselor untuk merespon pesan pokok yang disampaikan konseli
  • Menjelaskan adalah mengungkapkan diri dan pemusatan pada topik pembicaraan
  • Mengecek presepsi yaitu menentukan ketepatan pendengaran
2. Keterampilan Mengarahkan
    Pada keterampilan ini pertama yang harus diperhatikan adalah konselor harus dapat memulai hubungan secara tak langsung dengan konseli seperti menanyakan kabar dsb untuk membuka komunikasi. Kemudian pada langkah selanjutnya konselor dapat lebih terbuka/secara langsung mengajak konseli pada tahapan diskusi membicarakan masalahnya lebih mendetail.Setelah itu pada langkah selanjutnya adalah pemusatan, yaitu konselor mengontrol konseli yang mengalami kebingungan, kekacauan dan keragu-raguan. Jika langkah tersebut  berhasil dilakukan maka tahapan berikutnya yaitu bertanya. Pertanyaan yang dilontarkan pada konseli dapat bersifat terbuka maupun pertanyaan tertutup.

3.  Keterampilan memantulkan
    Pertama memantukan perasaan, yang dimaksud dengan keterampilan memantulkan perasaan adalah konselor diharapkan dapat merespon (bersimpati) terhadap perasaan yang dialami oleh konseli. Selanjutnya memantukan pengalaman, yaitu merespon keseluruhan pengalaman yangtelah diceritakan konseli. Memantulkan isi, maksudnya adalah mengulangi konsep-konsep dengan kata-kata sendiri atau bertujuan menekankan pada materi pembicaraan.

4. Keterampilan Merangkum
    Pada keterampilan ini, konselor diharapkan dapat merangkum hal-hal, poin-poin yang menjadi dasar permasalahan konseli.

5. Keterampilan Mengkonfrontir
    adalah mengenal perasaan-perasaan yang ada dalam diri konseli, dan konselor menyadari pengalamannya tersebut. Konselor diharapkan dapat menggambarkan dan membagi perasaan, memberi contoh ekspresi perasaan. Selain itu konselor juga diminta dapat memberikan umpan balik seperti memunculkan reaksi secara jujur terhadap pernyataan konseli. Termasuk meditasi, mengulang dan asosiasi.

6. Keterampilan menginterpretasi
    Pada keterampilan ini konselor diharapkan dapat melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya interpretatif untuk membantu konseli menemukan inti dari permasalahan yang dihadapinya. Selain itu konselor juga diharapkan dapat memberi fantasi dan kiasan seperti simbol pada ide-de dan perasaan.

7. Keterampilan memberi informasi
    Pada keterampilan ini konselor diharapkan dapat menjadi sumber informasi, yang dapat memberikan masukan, saran-saran, serta pandangan yang kesemuanya berdasarkan pada sebuah pengalaman atau keahlian.

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript Disable Please Enable Javascript To See All Widget