Materi yang dibahas dalam layanan konseling perorangan tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu, melainkan akan diungkapkan oleh konseli ketika layanan dilaksanakan. Apapun masalah yang diungkapkan oleh konseli (masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir), maka masalah itulah yang dibahas dalam layanan konseling perorangan.
Layanan konseling terhadap seorang konseli dalam rangka pengentasan masalah konseli. Yang dibahas tentang berbagai masalah yang dialami konseli. Bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang diri konseli.
PROSES KONSELING
1. Tahap pengantaran (introduction),
2. Tahap penjajagan (insvestigation),
3. Tahap penafsiran (interpretation),
4. Tahap pembinaan (intervention), dan
5. Tahap penilaian (inspection).
Mengantarkan konseli memasuki kegiatan konseling dengan segenap pengertian, tujuan, dan prinsip dasar yang menyertainya.
Ditempuh melalui kegiatan penerimaan yang bersuasana hangat, permisif, tidak menyalahkan, penuh pemahaman, dan penstrukturan yang jelas.
Membuka dan memasuki ruang sumpek atau hutan belantara yang berisi hal-hal yang bersangkut paut dengan permasalahan dan perkembangan konseli.
Sasarannya hal-hal yang dikemukakan konseli dan hal-hal lain perlu dipahami tentang diri konseli.
Seluruh sasaran adalah berbagai hal yang selama ini terpendam, tersalahartikan dan/atau terhambat perkembangannya pada diri konseli.
Strategi penjajagan:
mengembangkan lima kondisi yang ada pada diri individu, yaitu :
rasa aman,
kompetensi,
aspirasi,
semangat, dan
penggunaan kesempatan.
Apa yang terungkap melalui panjajagan merupakan berbagai hal yang perlu diartikan atau dimaknai keterkaitannya dengan masalah klien. Upaya diagnosis dan prognosis, dapat memberikan manfaat yang berarti
Pembinaan (intervensi)
Mengacu kepada pengentasan masalah dan pengembangan diri konseli.
Dalam tahap ini disepakati strategi dan intervensi yang dapat memudahkan terjadinya perubahan.
Sasaran dan strategi terutama ditentukan oleh sifat masalah, gaya dan teori yang dianut konselor, serta keinginan konseli.
Konselor dan konseli mendiskusikan alternatif pengentasan masalah dengan berbagai konsekuensinya, serta menetapkan rencana tindakannya.
Layanan konseling terhadap seorang konseli dalam rangka pengentasan masalah konseli. Yang dibahas tentang berbagai masalah yang dialami konseli. Bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang diri konseli.
PROSES KONSELING
1. Tahap pengantaran (introduction),
2. Tahap penjajagan (insvestigation),
3. Tahap penafsiran (interpretation),
4. Tahap pembinaan (intervention), dan
5. Tahap penilaian (inspection).
Mengantarkan konseli memasuki kegiatan konseling dengan segenap pengertian, tujuan, dan prinsip dasar yang menyertainya.
Ditempuh melalui kegiatan penerimaan yang bersuasana hangat, permisif, tidak menyalahkan, penuh pemahaman, dan penstrukturan yang jelas.
Membuka dan memasuki ruang sumpek atau hutan belantara yang berisi hal-hal yang bersangkut paut dengan permasalahan dan perkembangan konseli.
Sasarannya hal-hal yang dikemukakan konseli dan hal-hal lain perlu dipahami tentang diri konseli.
Seluruh sasaran adalah berbagai hal yang selama ini terpendam, tersalahartikan dan/atau terhambat perkembangannya pada diri konseli.
Strategi penjajagan:
mengembangkan lima kondisi yang ada pada diri individu, yaitu :
rasa aman,
kompetensi,
aspirasi,
semangat, dan
penggunaan kesempatan.
Apa yang terungkap melalui panjajagan merupakan berbagai hal yang perlu diartikan atau dimaknai keterkaitannya dengan masalah klien. Upaya diagnosis dan prognosis, dapat memberikan manfaat yang berarti
Pembinaan (intervensi)
Mengacu kepada pengentasan masalah dan pengembangan diri konseli.
Dalam tahap ini disepakati strategi dan intervensi yang dapat memudahkan terjadinya perubahan.
Sasaran dan strategi terutama ditentukan oleh sifat masalah, gaya dan teori yang dianut konselor, serta keinginan konseli.
Konselor dan konseli mendiskusikan alternatif pengentasan masalah dengan berbagai konsekuensinya, serta menetapkan rencana tindakannya.
Post a Comment